Powered By Blogger

Senin, 14 Maret 2011

BENCANA ALAM DI TANGSE MENJADI AJANG KAMPANYE TERSELUBUNG


Sigli.
Pada tanggal 10 Maret 2011 terjadi banjir bandang di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie  melanda Desa Penalom 1, Penalom 2, Balang Pandak, Rantoe Panyang, Blang Dhot, Blang Bungoeng, Pulo Baro, Layan, Krueng Meuriam, Blang Dalam, Blang Jeurat dangan jumlah penduduk mencapai 11.176 jiwa serta meluluh lantakkan rumah-rumah penduduk di sebelas desa tersebut . Dalam musibah banjir bandang di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie menelan korban meninggal /hilang : Blang dalam 3 jiwa, Rantau Panyang 5 jiwa, Layan 1 jiwa Meninggal dan 6 hilang dan peunalom satu 4 orang meninggal. Tidak hanya korban jiwa banjir bandang juga merusak 4 buah pasantren, 1 puskesmas pembantu, 6 jembatan beton, 8 jembatan gantung, 30 unit rumah hanyut, 50 unit rumah hancur total, merusak sarana air bersih 3 desa dan 275 unit rumah rusak parah. Sehingga menimbulkan kerugian mencapai triliunan rupiah.
Membantu orang yang tetimpa musibah merupakan suatu pekerjaan mulia akan tetapi sebahagian orang sering kali memanfaatkan suatu musibah sebagai ajang kampanye politik untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Salah satu contoh, DPW Partai Demokrat Aceh menyalurkan bantuan kepada korban bencana sebanyak 3 truk berupa Mie Instan, Beras sekiatar 100 sak, air mineral. Dalam menyalurkan bantuan DPW Partai Demokrat Aceh mengalami kendala di jalan tepatnya di depan Mesjid Desa Blang Dhot Tangse, ada posko Bantuan Kemanusiaan dari salah satu partai politik menghentikan ke 3 unit truk  yang membawa bantuan dari DPW Partai Demokrat Aceh tersebut untuk dibongkar di posko mereka.
Arahan dari oknum anggota posko Partai tersebut bahwa sebelum menyerahkan bantuan kepada para korban, tidak diperbolehkan lebih dari 1 truk dengan alasan tujuan bantuan bukan hanya satu desa, karena sopir truk tersebut merasa takut, maka dibongkar sebanyak 2 truk pengangkut bantuan di posko Partai tersebut.
Hasil  Investigasi oleh Media ini menemukan bukti bahwa oknum dari posko partai tersebut dengan arogannya mengambil alih bantuan dari DPW Partai Demokrat dan menyalurkan pada korban banjir bandang mengatasnamakan Partai Mereka. Seolah-olah hanya partai merekalah yang peduli dengan musibah yang melanda Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie.
Kejadian ini menjadi pembicaraan dalam masyarakat  bahwa sangat mudah para oknum Partai tersebut  mengambil alih bantuan dari pihak lain dan mengatasnamakan Partai mereka. Bagaimana mereka dalam setiap kampanye mengatakan kepada masyarakat bahwa partai mereka sangat peduli dengan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Aceh.
Kejadian lain yang Media ini temukan di lapangan, karena keterbatasan posko-posko di lokasi bencana maka banyak bantuan kepada para korban banjir bandang di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie digabung menjadi satu posko. Akan tetapi disinilah para oknum memanfaatkan kesempatan untuk mengambil alih bantuan dari orang lain demi kepentingan kelompok mereka dengan cara menyobek stiker bantuan dari LSM, kandidat Cagub Aceh, Cabub/Cawabub Pidie dan Partai lain. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar