Powered By Blogger

Kamis, 31 Maret 2011

KUALA JEUMPA KOTA BANDAR MULAI BERBENAH



Bireuen.
Kuala jeumpa merupakan suatu Desa yang konon dalam sejarah merupakan sebuah Kota Bandar Pelabuhan pada masa jayanya Kerajaan Jeumpa, serta merupakan jalur laut yang pernah di tempuh oleh  PANGERAN SALMAN atau lebih jelasnya pemuda tampan yang dikenal dengan Shahrianshah Salman al-Farisi atau Sasaniah Salman Al-Farisi sebagaimana disebut dalam Silsilah keturunan Sultan-Sultan Melayu, yang dikeluarkan oleh Kerajaan Brunei Darussalam dan Kesultanan Sulu-Mindanao dan juga disebutkan dalam Silsilah Raja-Raja Aceh Darussalam oleh Dinas Kebudayaan NAD. Sebagian ahli sejarah menghubungkan silsilah Pangeran Salman dengan keturunan dari Sayyidina Hussein ra cucunda Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang telah menikah dengan Puteri Maharaja Parsia bernama Syahribanun. Dari perkawinan inilah kemudian berkembang keturunan Rasulullah yang telah menjadi Ulama, Pemimpin Spiritual dan Sultan di Dunia Islam, termasuk Nusantara, baik di Aceh, Pattani,Sumatera,Malaya, Brunei sampai ke Filipina dan Kepulauan Maluku.
Kerajan Jeumpa yang letak istananya di Desa Blang Sepueng. Masa itu Desa Blang Seupeueng merupakan permukiman yang padat penduduknya dan juga merupakan Kota Bandar Pelabuhan Besar, yang terletak di Kuala Jeumpa. Dari Kuala Jeumpa sampai Blang Seupeueng ada sebuah alur yang besar, biasanya dilalui oleh kapal-kapal dan perahu-perahu kecil. Alur dari Kuala Jeumpa tersebut membelah Desa Cot Bada langsung ke Cot Cut Abeuk Usong atau ke ”Pintou Rayeuk” (pintu besar).
Berdasarkan sejarah yang telah kita semua tahu yang bahwasanya Kuala Jeumpa pernah menjadi sebuah Kota Bandar Pelabuhan terbesar yang pernah disinggahi dan menjadi kota Pelabuhan trasnsit oleh pedagang-pedangan dunia, dan Sekitar awal abad ke 8 Masehi datanglah seorang pemuda tampan bernama Pangeran Salman yang memasuki pusat Kerajaan di kawasan Blang Seupeueng dengan kapal niaga yang datang dari India belakang (Parsi ?) untuk berdagang. Dia memasuki Negeri Blang Seupeueng melalui laut lewat Kuala Jeumpa. Selanjutnya Pangeran Salman tinggal bersama penduduk dan menyiarkan agama Islam. Rakyat di Negeri tersebut dengan mudah menerima Islam karena tingkah laku, sifat dan karakternya yang sopan dan sangat ramah. Dia dinikahkan dengan puteri Raja, dan Pangeran Salman dinobatkan menjadi Raja menggantikan Bapak mertuanya, yang kemudian wilayah kekuasaannya dia berikan nama dengan Kerajaan Jeumpa, sesuai dengan nama Negeri asalnya di India Belakang (Persia) yang bernama ”Champia”, yang artinya harum, wangi dan semerbak.
Kuala Jeumpa sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, dimana mereka harus melaut setiap harinya untuk mencari nafkah demi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari, pada tanggal 26 Desember 2004 TPI (Tempat Pendaratan Ikan) dan Dermaga yang ada Di Desa Kuala Jeumpa hancur diterjang Tsunami. Tapi pada tahun 2005 badan dunia PBB melalui Badan Pembangunan Jaringan Global yaitu UNDP (United Nations Development Programme) telah membangun TPI dan dermaga kuala jeumpa yang rusak akibat terjangan Tsunami.
Sekarang ini di Desa Kuala Jeumpa sedang meniti langkah untuk kembali kemasa jaya dahulu, sebagaimana telah termakhtub dalam sejarah yaitu sebuah Kota Perdagangan dan Kota Transit bagi pedagang-pedagang dunia. Sekarang di Desa Kuala Jeumpa sedang di bangun sebuah pelabuhan dan jeti untuk memudahkan boat-boat nelayan merapat ke dermaga Kuala Jeumpa, serta pemindahan mulut kuala yang sudah dangkal,ini merupakan sebuah langkah yang tepat untuk meningkatkan sumber pendapatan masyarakat serta menghidupkan masa-masa jaya seperti dulu.
Camat Kecamatan Jeumpa, Drs Jailani,MM saat dikonfirmasi perihal pembenahan Desa Kuala Jeumpa, mengatakan, “Kuala Jeumpa jalur yang pernah jaya pada masa lampau,itu berdasarkan sejarah Kerajaan Jeumpa dahulu, tapi sekarang dengan pembangunan Jeti dan Pelabuhan di Desa Kuala Jeumpa adalah langkah yang tepat untuk kelancaran Roda Perekonomian masyarakat pesisir pantai” dan di iyakan oleh beberapa tokoh Desa Kuala Jeumpa.
Camat Jeumpa Drs,Jailani, MM juga menambahkan, “kita sekarang lagi membuat permohonan seiringnya siap pembangunan pelabuhan dan jeti kepada Dinas terkait untuk dapat membangun beberapa fasilitas sarana pelengkapan TPI Kuala Jeumpa antara lain ;
·         Pabrik ES batu
·         Industri/pabrik pengawetan ikan

Serta kita juga membuat usulan kepada Dinas terkait untuk dapat membangun untuk ;
·         Pasar daging dan sayur
Di keude Blang Bladeh sebagai pasar induk Ibukota Kecamtan Jeumpa, begitu keterangan camat Jeumpa.
Warga Desa Kuala Jeumpa sangat mengharapkan perbaikan pinggir laut baik dermaga ataupun Tempat pendaratan ikan cepat selesai dan di kerjakan sesuai dengan bestek untuk proyek daerah pesisir, karena di situ merupakan tempat traksaksi bagi warga sekitar dalam menggerakkan roda perekonomian mereka. khususnya warga Kuala Jeumpa Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen….(FB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar